SALAM LESTARI !
Itulah salam bagi para pecinta alam. Saya sendiripun seorang pecinta alam, berat memang menanggung beban sebagai seorang pecinta alam, bukan hanya penikmat alam. Tapi bagi kami, sebagai pecinta alam memiliki tanggungjawab yang lebih untuk menjaga alam dan lingkungannya. Ribuan pengalaman saya dapatkan selama menjadi seorang pecinta alam. Pahit, manis, asem, kecut, dan rasa rasa yang lain pun ada hehehehe.
Oke, nama saya Rifqi Majid, biasa dipanggil Wedhus(kambing). Saya mendapatkan nama rimba sewaktu SMA, kebetulan saya mengikuti organisasi pecinta alam di SMA saya. Saya rasa baru disanalah saya memulai hidup saya sendiri. Awalnya saya hanya penasaran dengan organisasi pecinta alam. Kemudian saya mendaftarkan diri sebagai calon anggota mereka.
Setelah beberapa bulan saya mengikuti latihan demi latihan yang diberikan, akhirnya saya dan rekan satu angkatan saya dibawa ke medan yang sebenarnya. Tentunya saya dan kawan-kawan terus dimbing para senior saya mulai dari persiapan hingga pada hari H.
Sebelum berangkat ke medan tempur, Gunung Ungaran tepatnya, saya berpamitan kepada kedua orang tua dengab harapan mereka meridhoi perjalanan saya. Akhirnya mereka mengijinkanku untuk mengikuti kegiatan di Gunung Ungaran. Dengan bangganya mereka mengijinkanku, sehingga saya semakin bersemangat mengikuti kegiatab tersebut.
Oke, akhirnya kitapun berangkat setelah melaksanakan upacara pembukaan. Semua peserta termasuk saya bergegas menggendong carier 90 liter masing-masing dan memindahkannya kedalam truk yang akan mengantar kami sampai kaki gunung. Semua peserta membawa barang dan jumlah yang sama. Baru saya rasakan mengankat tas seberat 18kg. Nikmat sekali rasanyaaa.
Setelah truk berhenti, kami semua turun untuk melanjutkan perjalanan menuju basecamp pendakian mawar. Setelah satu jam kami sampai di basecamp pendakian dan istirahat sejenak.
Saya sangat takjub melihat sekeliling, tidak ada yang bising disana, ramahnya penduduk sekitar. Membuat saya melupakan apa yang ada di kota. Kemudian kami melanjutkan perjalanan.
Selama perjalanan menuju puncak, saya mendapat banyak sekali pelajaran. Bukan dari senior namun dari saya sendiri. Ternyata tiap peserta memang harus menempa diri masing-masing. Meskipun banyak rekan saya yang kualahan melewati perjalanan ini. Tapi bagi saya itulah yang akan menempa diriku. Persaudaraan, kekeluargaan, ketanggapan, dan penguasaan diri, itulah yang alam ajarkan pada kami. Sungguh nikmat sekali ketika saya dapat menolong bukan ditolong. Yang ada hanya nikmat dan nikmat sekali.
Karena banyak dari rekan saya yang kualahan, maka kami dibimbing untuk mendirikan sebuah bivak (shelter buatan). Setelah itu kami bergegas istirahat. Dinginnya angin merasuk sampai ketulang, baru saya rasakan dingin semacam itu. Ditambah hujan deras yang menambah dinginnya suasana. Akhirnya saya pun tertidur meski kedinginan.
Tiba-tiba kami dibangunkan oleh senior, saya tidak tahu jam berapa waktu itu, yang jelas mataharipun belum terbit. Kami dibimbing untuk berkemas melanjutkan perjalanan ke puncak.
Beberapa jam perjalanan kamipun sampai juga di puncak, bersamaan dengan matahari terbit. Betapa hebatnya Sang Pencipta yang membuat dunia ini begitu indahnya. Saya merasakan betapa hinanya saya atas semua kesombongan, keangkuhan, keegoisan yang ada dalam diri saya. Saya tersadar betapa kecilnya saya dimata Sang Kuasa. Tidak ada daya untuk melawan kebesaran-Nya. Sejenak saya dan saudara seangkatan saya berangkulan dan mengucap syukur. Kami menagis haru karena berhasil mengalahkan diri sendiri.
Setelah beberapa jam dipuncak kami bergegas turun untuk melanjutkan acara.
Setelah turun dari puncak, kami mengaplikasikan beberapa materi yang telah diajarkan seperti, survival, BZP, navigasi darat, PPGD, SAR, dan perapian basah. Setelah semua selesai kami bergegas turun kembali ke basecamp pendakian, kemudian pulang ke rumah.
Itulah pengalaman pertama saya, sebuah perjalanan hati yang begitu hebat. Saya pulang dengan pelajaran yang saya dapatkan. Dan timbul selalu pertanyaan "darimana saya, dimana saya, mau kemana saya". Dan tentunya saya sadar banyak orang melebihi saya.
Sekian.
SALAM LESTARI !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar